Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Kamis, 18 Februari 2010

Dari Orang Tua, Budaya Membaca Bermula


Tradisi membaca yang kurang diminati tentu amat disayangkan. Apalagi kalau mengingat banyak orang sukses di negeri ini memulai kariernya dari kebiasaan membaca. Budaya membaca selayaknya tumbuh dari keluarga, dengan orang tua yang memegang peran utama.

Menumbuhan budaya membaca di Indonesia bukan perkara mudah. Hambatannya antara lain tingkat buta huruf yang tinggi. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Departemen Pendidikan Nasional, Hamid Muhammad, jumlah perempuan buta aksara sekitar 6,3 juta orang dan 70% di antaranya berusia di atas 45 tahun. Sedangkan jumlah laki-laki buta aksara sekitar 3,4 juta orang. Jika ditotal, jumlah warga buta aksara 9,7 juta atau 5,97% dari jumlah penduduk Indonesia .

Hambatan lainnya, masalah infrastruktur. Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau membuat lambatnya distribusi buku bacaan. Sebenarnya hambatan ini tidak begitu significant jika arus informasi melalui internet berjalan efektif.

Menyadari beratnya rintangan dalam pembudayaan membaca, pemerintah tidak tinggal diam. Lihat saja berbagai lomba diadakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Sebagai contoh, lomba minat baca, lomba menulis tentang perpustakaan, dan lain-lain. Bahkan pemerintah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi seperti UGM dan menggalakkan pemberantasan buta aksara melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Meskipun demikian tingkat keberhasilan pembudayaan membaca perlu didukung factor utama, yaitu keluarga. Budaya membaca tidak hanya sekedar duduk manis mendengarkan guru di sekolah. Para orang tua pun dapat memberikan contoh dengan meningkatkan intensitas dalam membaca buku, Koran, atau majalah kepada anak-anaknya. Cara lainnya, membuat perpustakaan kecil dalam keluarga.

Sumber : Rumah Pengetahuan Kompas

15 komentar:

  1. ya mas
    ajaklah sering sering anak kita membaca ya mas :D

    BalasHapus
  2. Nice info... budaya membaca, semoga benar2 jadi budaya. bukan cuma pengisi waktu senggang.

    BalasHapus
  3. orang tua adalah teladan anak, maka berbuat baiklah haii para orang tua.. hihi.

    BalasHapus
  4. anak adalah tanggung jawab orang tua..khususnya ibu..ibu adalah pendidik bagi anaknya..jangan salah milih ibu utk anak2 kita

    BalasHapus
  5. jika membaca dijadikan budaya. maka bangsa kita bisa jauh lebih cerdar dari jepang.tapi budaya itu bermula dari rumah memang.

    BalasHapus
  6. tips yang sangat mantab mas sangat membangun .. ntar akan saya terapkan pada anak2 saya .. makasih keep posting n sukses slalu

    BalasHapus
  7. bener itu.. makasnya yang lumz punya anak, dengerin tu nasehat.. he.....

    BalasHapus
  8. bekal ilmu kalau dah punya anak

    BalasHapus
  9. wah artikel yang benar" bagus . saya sangat menyukai artikel anda yang berkualitas. saya akan selalu menunggu artikel selanjutnya. beritahu tika yach kalau ada artikel baru coz tika menunggu artikelnya.

    BalasHapus
  10. Subhaanallah, mengingatkan para orang tua untuk menjadi teladan dan motivator bagi anaknya. Salam ukhuwah

    BalasHapus
  11. ya. sepakat... membaca harus kembali dibudayakan.... nice post...

    BalasHapus
  12. tapi klo orangtuannya malas membaca gimana nich?

    BalasHapus
  13. memang dalam segala hal orang tua menjadi panutan buat anak2nya..jadi jadilah orangtua yg bijak

    BalasHapus
  14. Keluarga memang pendidikan penting sebelum sekolah. Maaf kawan, pakai link Ziddu.
    Mencoba download kawan.

    BalasHapus