Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 26 Februari 2010

Makanan Bayi dan Balita


Bagaimana makanan bayi dan balita yang tepat bagi mereka? Berikut ini tulisan Budi Sutomo, S.Pd tentang makanan bayi dan balita yang diambil dari sumber aslinya di blog Gizi dan Kuliner.

Bayi sebaiknya di berikan ASI eklusif hingga usia 6 bulan. Karena bagi bayi usia tersebut tidak ada makanan lain yang sebaik ASI. Namun jika kondisi tertentu, seperti produksi ASI tidak mecukupi kebutuhan nutrisi bayi atau alasan medis yang lain, maka pada usia 4 bulan bayi sudah bisa diberikan makanan pendamping ASI. Menginjak usia 6 bulan ke atas, ASI sebagai sumber nutrisi sudah tidak mencukupi lagi kebutuhan gizi yang terus berkembang. Perlu diberikan makananpendamping ASI.

Bayi dilahirkan dengan kemampuan refleks makan, seperti mengisap, menelan dan akhirnya mengunyah. Pemberian makanan pendamping ASI harus disesuaikan dengan perkembangan sistem alat pencernaan bayi, mulai dari makanan bertekstur cair, kental, semi padat hingga akhirnya makanan padat. Secara umum kesiapan bayi menerima makanan pendamping ditandai dengan hal-hal berikut:
1. Bayi mulai memasukan tangan ke mulut dan mengunyahnya.
2. Bayi merespon dan membuka mulutnya saat disuapi makanan.
3. Hilangnya refleks menjulurkan lidah
4. Bayi lebih tertarik pada makanan dibandingkan botol susu atau ketika disodorkan puting susu.
5. Bayi rewel atau gelisah padahal sudah diberi asi atau susu formula sebanyak 4-5 kali sehari.
6. Bayi sudah bisa duduk sambil disangga dan sudah mampu menegakkan kepalanya.

Variasi Makanan Pendamping
Memberikan makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan secara bertahap baik dari tekstur maupun jumlah prosinya. Kekentalan makanan dan jumlah harus disesuaikan dengan ketrampilan dan kesiapan bayi di dalam menerima makanan. Dari sisi tekstur makanan, awalnya bayi diberi makanan cari dan lebut, setelah bayi bisa menggerakan lidah dan proses mengunyah, bayi sudah bisa diberi makanan semi padat. Sedangkan makanan padat diberikan ketika bayi sudah mulai tumbuh gigi geligi. Porsi makana juga berangsur mulai dari satu sendok hingga berangsur-angsur bertambah sesuai porsi bayi.

Sebaiknya pengenalan makanan bayi dimulai dari satu jenis makanan, misalnya pisang, papaya, avokad. Perhatikan responnya, apakah bayi mentoleransi atau tidak. Bayi biasanya lebih menyukai makanan manis dan bayi biasanya akan memuntahkan jika tidak suka. Jangan dipaksakan jika bayi menolak, berikan jenis makanan pengganti lain dengan rasa berbeda sebagai gantinya. Ketrampilan menelan pada bayi tergantung pada rangsangan yang tepat pada saraf pengecapannya. Karenanya berikan makanan manis seperti sari buah-buahan pada ujung lidah. Dan sayuran pada bagian tengah. Kenalkan sayuran terlebih dahulu dibandingkan buah. Citarasa sayuran cenderung langu dan kurang diminati bayi, agar terbiasa makan sayuran, kenalkan sayuran terlebih dahulu dibandingkan buah.

Pada usia 6-9 bulan tekstur makanan sebaiknya makanan cair, lembut atau saring, seperti bubur buah, bubur susu atau bubur sayuran saring/dihaluskan. Menginjak usia 10-12 bulan, bayi mulai beralih ke makanan kental dan padat namun tetap bertekstur lunak, seperti aneka nasi tim. Usia 12-24 bulan bayi sudah mulai dikenalkan makanan keluarga atau makanan padat namun tetap memperhatikan rasa. Hindari makanan-makanan yang dapat menggangu organ pencernaan, seperti makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu asam atau berlemak. Pada masa ini kenalkan finger snack atau makanan yang bisa dipegang seperti cookies, nugget atau potongan sayuran rebus atau buah. Ini penting untuk melatih ketrampilan di dalam memegang makanan dan merangsang pertumbuhan giginya.

Organ pencernaan bayi belum sesempurna orang dewasa, makanan tertentu bisa menyebabkan ganguan pencernaan, seperti sembelit, muntah atau perut kembung. Makanan yang dihindari seperti, makanan yang mengandung gas, durian, nangka, cempedak, tape, kol dan kembang kol.

Makanan untuk Daya Tahan Tubuh Bayi
Makanan yang diberikan bayi harus tepat baik jenis makanannya, jumlahnya hingga kandungan gizinya. Meskipun secara fisik masih bayi namun kebutuhan akan jenis zat gizi, bayi sama dengan orang dewasa, yaitu karbohidrat untuk sumber tenaga (padi-padian, kentang), protein nabati dan hewani untuk pertumbuhan (susu, daging, telur, ikan, kacang-kacangan), vitamin dan mineral untuk menjaga dan memelihara kesehatan.
Agar bayi tumbu sehat diperlukan vitamin A agar kesehatan matanya terjaga dan menjaga dari serangan inveksi. Vitamin D baik untuk pertumbuhan gigi. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menghindari serangan penyakit, bayi memerlukan beragam vitamin dan mineral esensial. Seperti vitamin C, E, A dan seng. Sedangkan golongan antioksidan penangkal radikal bebas bayi perlu golongan vitamin A,E dan C.

Demikian artikel tentang makanan bayi dan balita. Semoga bermanfaat.

12 komentar:

  1. makanan bayi yg paling bagus itu adalah ASI..yg lainnya hanya suplemen saja

    BalasHapus
  2. yang pasti semua makanan itu harus dibuat lunak..maklum bayi khan blm punya gigi

    BalasHapus
  3. informasi yg berguna banget nich mas...apa lagi aku bentar lagi mau dapat bayi

    BalasHapus
  4. Kalo makanan serahkan sama ibunya aja, heheh aku tugasnya beliin makanannya

    BalasHapus
  5. idih lucunya....

    jadi pengin bikin bayi kecill....

    hehhee......

    BalasHapus
  6. sebuah artikel yang menarik untuk selalu dibaca nice posting, kunjungi juga saya yach http://senyawa-kimia.blogspot.com

    BalasHapus
  7. mudah - mudahan saya punya anak beberapa tahun lagi . . . amiin . .

    BalasHapus
  8. komen juga ahh ,, thank ya sob udah banyak komen artikel ku . .

    BalasHapus
  9. Bagus sekali infonya.. berguna sekali buat saya yang baru mulai makan :)

    BalasHapus
  10. Maaf, maksudnya anak saya yang baru mulai makan :p

    BalasHapus